Pela Gandong
Apa itu pela ?
Pela berasal dari kata pila yang artinya buatlah sesuatu untuk kita bersama....pela juga merupakan suatu relasi perjanjian dengan satu atau lebih negeri lain yang sering berada di pulau lain, dan kadang juga menganut agama lain.Pela masih bertahan sampai sekarang,dari zaman penjajahan (Portugis -Belanda abad ke -16 dan -17), dengan mengikat negeri-negeri islam dan negeri-negeri kristen yang satu dengan yang lain, agar hidup baku sayang meskipun beda agama.
Pela dianggap sebagai suatu ikatan persaudaraan antar semua penghuni negeri di Maluku, yang berlangsung terus menerus dan dianggap suci. Ada beberapa dasar atau azas pela yaitu :
1. negeri-negeri yang ber-pela berkewajiban untuk hidup saling membantu satu dengan yang lainnya pada saat susah, genting, dll.
2. jika diminta, maka negeri yang satu itu wajib memberikan bantuan kepada negeri yang lain, dalam hal ini negeri yang meminta bantuan.
3. jika seorang mengunjungi negeri yang ber-pela itu, maka orang-orang itu wajib memberi makanan kepadanya.
4. penduduk negeri yang berhubungan pela dianggap satu darah, oleh sebab itu dua orang yang sepela itu tidak boleh kawin karena dipandang melanggar hukum adat yang sudah diikrarkan.
Tiap pelanggaran yang dilakukan, akan dihukum keras oleh nenek moyang yang mengikrarkan pela itu.
Pela Gandong
Supaya pela itu tetap hidup & supaya anak-anak muda di sadarkan kewajibannya, maka negeri-negeri yang punya ikatan pela itu mengusahakan pada waktu-waktu tertentu untuk melaksanakan suatu upacara adat yang dinamakan dengan upacara "panas pela". Pada kesempatan itu orang-orang dari negeri-negeri yang bersangkutan berkumpul dalam salah satu negeri, untuk merayakan hubungan persaudaraan dengan membaharui sumpahnya, bersukacita sambil bernyanyi dan melakukan tari-tarian.
Gandong diartikan sebagai adik. pela gandong ini kerap menjadi kebanggaan masyarakat maluku sejak dulu sampai sekarang ini. pela gandong merupakan suatu produk atau hasil asimilasi kebudayaan di Maluku.Pela gandong merupakan sistem kerukunan antar dua kampung yang beda agama. Yang sangat menarik dari pela gandong ini adalah kenyataan bahwa di Maluku Tengah hubungan pela bukan saja terjadi diantara negeri-negeri yang menganut agama yang sama, tetapi juga diantara negeri yang beda agama.
misalnya : Tuhaha (kristen) di saparua pela dengan Rohomoni (islam) di Haruku,,,,,,,Sila (kristen) di Nusalaut pela dengan Tulehu (islam).
Semoga dengan adanya hubungan pela gandong ini, maka hidup orang basudara di ambon, baik islam-kristen tetap terjalin dengan penuh sukacita,dan tetap saling menghargai, menghormati,dan tidak lupa saling membantu satu dengan yang lainnya, hidup secara bergotong royong......eratkan selalu tali persaudaraan diantara kita semua orang ambon, yang terkenal dengan julukan pela-gandong.....!!!!